Sendiri itu memang
membosankan, seringkali melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan
untuk mengusirnya. Tapi hari ini aku duduk termenung di pojokan coffeshop
sendirian. Pandanganku kosong ke arah kaca depan. Tampak orang-orang berlalu
lalang, ada yang berbelok ke coffe shop, ada juga yang berjalan melewati. Hari
ini aku bingung dengan diriku sendiri. Aku sudah melakukan hal-hal yang aku
sukai, tapi aku tidak bahagia. Bila sudah seperti ini biasanya aku
makan-makanan yang banyak-apapun itu. Tapi kali ini, cheese cake mungkin yang
aku pesan saja tidak aku sentuh sama sekali. Bila tidak mempan juga, aku
membuat sebuah lukisan atau sketsa apa yang aku lihat atau apa menuliskan
sesuatu yang bisa membuatku lebih baik. Kadang juga aku membaca buku-buku fiksi
sekedar mencari hiburan atau inspirasi. Hingga muncul sebuah pertanyaan dalam
diri “aku bosan melakukan semua sendirian. Aku ingin mengajak orang lain untuk travelling
merasakan apa yang aku rasakan, apa yang aku lakukan. Tapi, siapa yang aku
ajak?” jujur saja aku jarang mengajak teman-temanku. Karena aku tahu, hobiku
dengan mereka berbeda. Kami tidak bisa satu pemikiran untuk melakukan hobi.
Kebanyakan dari teman-temanku pergi ke sebuah mall, sebuah cafe, nonton konser,
tempat karaoke atau ke tempat-tempat ramai lainnya. Aku juga tidak terlalu suka
bepergian dengan banyak orang, karena ada beberapa hal juga yang tidak aku
suka, contohnya: jam karet, suka ngaret banget, kebanyakan wacana, ribet
bawaannya sedangkan aku yang simpel-simpel aja. Kalian juga pasti bertanya,
kenapa tidak dengan keluarga? Iya, maunya. Tapi ayah dan ibuku bukan orang yang
suka jalan-jalan. Lebih suka dirumah, menonton tv, berbincang. Bukannya aku
tidak suka, aku suka. Sangat suka malah bila melihat keluargaku yang begitu
hangat. Tapi, aku tidak terlalu betah lama-lama dirumah terus menerus. Aku
sering bepergian dengan dua sepupuku. Kami bertiga memang berbeda sifat dan
pemikiran, tapi selalu menemukan cara untuk bersatu. Tapi ada satu sifat yang
sama diantara kita bertiga, yaitu sederhana. Kemanapun kita pergi, kita gk
pernah telat, gak pernah bawa barang-barang yang ribet. Dimanapun tempat
makannya, tempat tidurnya, tempat mandinya kita nyaman.
Aku ingin pergi
travelling lagi, aku ingin bekerja lagi. Tapi aku harus bersabar, aku harus
melewati masa-masa menegangkan dalam kuliah. Merasakan susahnya dapat judul,
revisian isi proposal, seminar proposal dan saat-saat menegangkan lainnya. Aku
jadi ingat seseorang pernah berkata
“sukai apa yang kamu miliki saat ini dan tetap
lakukan apa yang kamu sukai. Kelak semua akan menjadikanmu orang hebat yang
multitasking. Profesional melakukan segala hal, sekalipun kau tidak
menyukainya. Bila memang sudah menjadi sebuah kewajiban, kau harus
melakukannya. Lakukan dengan caramu, tunjukkan hasil terbaiknya.”
Aku menghela napas panjang, menarik sudut bibirku
keatas. Iya, kata-kata itu selalu aku ingat dengan baik. Itu adalah titik
balikku untuk semangat kembali. Kini kopi yang tinggal setengah itu aku
habiskan. Kemudian meraih tas slempang hitam dan melangkah keluar. Memantapkan
semangat dan melangkah dengan penuh keyakinan bahwa semua akan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar